Menu

Mode Gelap
Kasus Razman vs Hotman Paris : Jangan Salah Kaprah dengan No Viral no Justice Laskar Melayu RMB-LHMR Perawang-Kab.Siak gelar silaturahmi sekaligus santunan anak yatim jelang Ramadhan Pengurus dan Jemaah Masjid Al-Iklas Perawang barat gelar Isra’ mijrad sekaligus silaturahmi Sambut Ramadhan 1446H Prabowo Pekikkan “Hidup Jokowi” di HUT ke-17 Gerindra Penyebab Kekerasan terhadap Anak: Masalah Ekonomi Keluarga

Nasional · 20 Okt 2024 13:47 WIB ·

Dapat Rekor Muri, Ribuan Penari Jepin di Sepanjang Jalan


 Dapat Rekor Muri, Ribuan Penari Jepin di Sepanjang Jalan Perbesar

Perayaan ulang tahun ke-253 Pontianak menjadi ajang untuk mempromosikan potensi daerah dan kekayaan budaya lokal. Dengan antusiasme warga yang terlihat jelas, acara itu berhasil menciptakan ikatan yang lebih kuat antar masyarakat. Semangat yang ditunjukkan dalam perayaan tersebut, akan terus berlanjut dan menginspirasi generasi muda untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan kota.

Dengan demikian, perayaan ulang tahun tidak hanya sekadar merayakan sejarah kota, tetapi juga menegaskan visi bersama untuk masa depan Pontianak yang lebih baik.

Menariknya, ribuan penari dan peserta memadati Jalan Raya Rahadi Usman dalam acara Jalan Sehat yang digelar oleh Pemerintah Kota Pontianak. Penjabat Walikota Pontianak, Ani Sofian, menyatakan kebanggaannya atas partisipasi masyarakat.

Dikutip dari Antara News dalam peringatan Hari Jadi ke-253 Kota Pontianak, sebanyak 33.074 penari Jepin berhasil memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori penari Jepin terbanyak. Acara yang diadakan di Jalan A. Yani ini melibatkan pelajar, mahasiswa, pegawai, dan masyarakat umum, semuanya mengenakan pakaian adat Melayu.

Direktur Operasional MURI menyatakan bahwa acara ini bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga mengandung nilai budaya dan ajaran Islam. Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, dan anggota DPRD setempat juga mengapresiasi keberhasilan ini sebagai langkah positif dalam melestarikan budaya.

Sekilas singkat sejarah:

Kota Pontianak didirikan pada 23 Oktober 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, yang menjadi sultan pertama. Pontianak menjadi pusat perdagangan dan pertemuan budaya antara berbagai suku dan bangsa. Dalam perjalanan sejarahnya, kota ini berkembang pesat sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Ulang tahun Pontianak diperingati setiap tahun untuk mengenang dan merayakan perkembangan serta keberagaman budaya kota tersebut.

Nama Pontianak berasal dari legenda lokal tentang hantu Pontianak, sosok perempuan menyeramkan dalam mitologi Melayu yang dipercaya sering muncul di daerah rawa dan hutan. Ketika Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie mendirikan kota ini, konon ia diganggu oleh sosok hantu tersebut, hingga ia menembakkan meriam ke arah hutan tempat penampakannya. Setelah itu, lokasi tersebut kemudian dipilih sebagai tempat mendirikan pemukiman yang kelak menjadi Kota Pontianak.***

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Kasus Razman vs Hotman Paris : Jangan Salah Kaprah dengan No Viral no Justice

16 Februari 2025 - 15:15 WIB

Laskar Melayu RMB-LHMR Perawang-Kab.Siak gelar silaturahmi sekaligus santunan anak yatim jelang Ramadhan

16 Februari 2025 - 14:50 WIB

Prabowo Pekikkan “Hidup Jokowi” di HUT ke-17 Gerindra

16 Februari 2025 - 03:22 WIB

Penyebab Kekerasan terhadap Anak: Masalah Ekonomi Keluarga

15 Februari 2025 - 16:33 WIB

Manggala Agni Daops Pontianak Lakukan Pemadaman Kebakaran Lahan

15 Februari 2025 - 10:08 WIB

Cekcok Gara-Gara Serobot Antrean BBM Kondektur Bus Ditusuk

14 Februari 2025 - 09:50 WIB

Trending di Hukrim