Menu

Mode Gelap
TNI dan Bahaya Politik Praktis: Panggilan untuk Membenahi Manajemen dan Menegakkan Netralitas Bupati Sujiwo dan PLN Bahas Peningkatan Listrik di Terentang Hulu Hardiknas 2025: Antara Janji Pendidikan Merata dan Realita Lapangan Ketum Aliansi Pejuang Tanah Melayu Apresiasi Kejari Rohul: Tak Ada Tempat bagi Perusak Hutan! Penandatanganan MOU Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara, Antara Kejari Rohul Dengan PTPN IV Regional III

Nasional · 26 Okt 2024 04:44 WIB ·

Dukungan Naik ke DPR Komisi X Keadilan untuk Supriyani


 Dukungan Naik ke DPR Komisi X Keadilan untuk Supriyani Perbesar

Kabar Rilis – Terkait kasus dugaan dan tuduhan kekerasaan terhadap anak, yang menimpa guru honorer asal Sulawesi Tenggara, banyak menuai kritikkan dan dukungan dari masyakarat hingga naik ke DPR RI Komisi X, kasus viral tersebut sampai ke Hetifah Sjaifudian., sebut pentingnya keadilan untuk Supriyani jika benar-benar itu tuduhan yang berarti ia tidak bersalah.

Hetifah menegaskan kepada penegak hukum untuk mengedepankan keadilan secara profesional dan tidak memandang latar belakang seseorang. “Pasal UU Guru dan Dosen Profesi ini harus dilindungi dalam aspek hukum,” tegasnya, dikutip dari laman rri.co.id pada Jumat (25/10).

Kemudian Hetifah meminta untuk organisasi PGRI untuk turut mendukung dalam perlindungan hukum kepada Supriyani. Secara fundamental, pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan berakar pada nilai-nilai agama serta kebudayaan nasional Indonesia.

Selain itu, dalam (Undang-Undang) UU Sisdiknas disebutkan juga pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Akhir-akhir ini sering publik mendengar kasus kekerasaan anak disekolah, namun dikasus Supriyani tersebut banyak dukungan netizen dan kacamata masyarakat sendiri, jelas adanya tuduhan yang sebenarnya tidak terjadi adanya perlakuan kekerasan.

insanjurnalis.com melalui beberapa sumber, banyak guru-guru mengalami stigma dalam mendidik karakter siswa disekolah, salah satunya guru honor yang mengajar di sekolah SMP Negeri Kabupaten Kubu Raya,  (tidak mau disebutkan namanya) saat diwawancara menuturkan saat ini perlu berhati-hati memberikan profesionalis dalam bina terhadap siswa disekolah

“Sebab setiap respon anak itu tidak sama dengan pemikiran kita, padahal kita bermaksud mendidik memberikan sanksi yang sewajarnya, lain hal pada pemikiran si siswa ketika pulang ngomong sama orangtuanya berlebih-lebihan, itulah yang terjadi diskomunikasi antara anak dan orangtua, yang sebenarnya tidak terjadi apa-apa,” tuturnya.

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

TNI dan Bahaya Politik Praktis: Panggilan untuk Membenahi Manajemen dan Menegakkan Netralitas

3 Mei 2025 - 06:08 WIB

Hardiknas 2025: Antara Janji Pendidikan Merata dan Realita Lapangan

1 Mei 2025 - 17:38 WIB

Polres Siak Berhasil Amankan Aksi Unjuk Rasa Masyarakat dan Buruh Subkon PT. PHR Minas Secara Humanis dan Kondusif

30 April 2025 - 12:48 WIB

Meningkat! Kasus Kekerasan Seksual Viral dalam Sepekan

28 April 2025 - 14:23 WIB

Klarifikasi Soal Sikap Alex Cowboy di Grup Lantas Polda Riau

18 April 2025 - 08:26 WIB

Indonesia Pekan Ini: Gempa Libur Lebaran, Serangan Papua, dan Aturan STNK Viral Warnai April 2025

17 April 2025 - 07:15 WIB

Trending di Nasional