Menu

Mode Gelap
Anggota DPRD Siak Haposan Sinaga sampaikan Aspirasi untuk Masyarakat saat Kunjungan Kerja ke PT.IKPP Parah!!! Pasutri di Perawang Ini Diduga Melakukan Penipuan, Korban Alami Kerugian Puluhan Juta Rupiah Sentuhan Kemanusiaan: Polsek Tualang Bantu Warga Lumpuh Sejak Lahir di Kampung Pinang Sebatang Timur Dandim 0322/Siak Hadiri Penutupan Turnamen Sepak Bola U-40 dan Laga Eksibisi DPRD vs Forkopimda Siak Berlangsung Meriah Polsek Tualang Amankan Ibadah Kenaikan Isa Al-Masih di Sejumlah Gereja

Agama · 30 Apr 2025 03:22 WIB ·

Tingginya Angka Perceraian di Sambas: Sebuah Refleksi Sosial


 Tingginya Angka Perceraian di Sambas: Sebuah Refleksi Sosial Perbesar

Perceraian bukan sekadar akhir dari sebuah hubungan, melainkan juga gejala sosial yang merefleksikan dinamika masyarakat. Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mencatat fakta yang cukup memprihatinkan: sebanyak 1.034 perempuan di daerah ini kini berstatus janda akibat perceraian. Angka ini menjadi penanda bahwa permasalahan rumah tangga bukanlah hal sepele, dan perlu perhatian lebih dari berbagai pihak.

Tingginya angka perceraian tentu tidak terjadi tanpa sebab. Salah satu faktor utama adalah perselisihan yang terus-menerus dalam rumah tangga. Konflik yang tidak terselesaikan dan kurangnya kemampuan komunikasi yang sehat sering kali menjadi pemicu ketidakharmonisan. Saat emosi lebih dominan daripada pemahaman, perceraian menjadi jalan keluar yang dianggap paling mudah, meski bukan yang terbaik.

Selain itu, kondisi ekonomi turut memegang peranan besar. Ketika kebutuhan hidup tidak terpenuhi, dan tekanan finansial kian menghimpit, hubungan suami-istri menjadi rentan terhadap pertengkaran. Tidak sedikit pasangan yang akhirnya menyerah karena tidak mampu menanggung beban hidup bersama.

Penyebab lainnya adalah ketidakhadiran atau penelantaran dari salah satu pihak. Suami atau istri yang pergi tanpa kabar, atau yang enggan menjalankan peran dan tanggung jawabnya, menjadi penyebab retaknya kepercayaan dalam hubungan. Dalam kasus lain, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi alasan yang cukup kuat untuk mengakhiri pernikahan. Meski tidak sebanyak kasus lain, KDRT merupakan bentuk pengkhianatan terhadap esensi pernikahan itu sendiri: cinta, kasih sayang, dan saling melindungi.

Tidak bisa diabaikan pula masalah sosial modern seperti judi dan pinjaman online. Kebiasaan berjudi, apalagi secara daring, sering kali merusak kondisi finansial rumah tangga. Hutang yang menumpuk akibat pinjol juga menciptakan tekanan mental dan konflik berkepanjangan. Hal-hal ini menambah daftar penyebab perceraian yang seharusnya bisa dicegah melalui kesadaran dan edukasi yang tepat.

Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan yang holistik diperlukan. Pendidikan pra-nikah, misalnya, bisa menjadi bekal penting agar pasangan memahami bahwa pernikahan bukan hanya soal cinta, tetapi juga soal tanggung jawab. Konseling perkawinan juga bisa membantu pasangan mengurai benang kusut permasalahan mereka sebelum memutuskan untuk bercerai. Selain itu, pentingnya literasi keuangan bagi keluarga harus digalakkan, agar mereka tidak mudah terjerat utang atau gaya hidup konsumtif yang tidak realistis.

Perceraian bukan hanya urusan dua orang, tapi berdampak pada anak, keluarga besar, bahkan masyarakat. Oleh karena itu, penurunan angka perceraian bukan sekadar soal data, tapi tentang menyelamatkan masa depan keluarga dan generasi yang tumbuh di dalamnya. Sambas, seperti wilayah lainnya di Indonesia, memerlukan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat agar rumah tangga tidak hanya bertahan, tapi juga bahagia dan bermakna.(redaksi_insan)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Sentuhan Kemanusiaan: Polsek Tualang Bantu Warga Lumpuh Sejak Lahir di Kampung Pinang Sebatang Timur

30 Mei 2025 - 02:58 WIB

Polsek Tualang Amankan Ibadah Kenaikan Isa Al-Masih di Sejumlah Gereja

29 Mei 2025 - 04:28 WIB

Lembaga Adat Melayu Riau Gelar Konsolidasi Antar Lembaga Laskar BPP DIR

28 Mei 2025 - 17:13 WIB

Kapolsek Siak Kecil Bantah Isu Keterlibatan Oknum Penegak Hukum Backup Ilegal Logging

25 Mei 2025 - 10:33 WIB

Wujud Kepedulian Polri, Bhabinkamtibmas Ikut Serta dalam Rembuk Stunting di Maredan Barat

21 Mei 2025 - 03:51 WIB

Ustaz Cabul Bekasi Buron, Korbannya Ibu Rumah Tangga!

15 Mei 2025 - 17:04 WIB

Trending di Agama