Menu

Mode Gelap
Anggota DPRD Siak Haposan Sinaga sampaikan Aspirasi untuk Masyarakat saat Kunjungan Kerja ke PT.IKPP Parah!!! Pasutri di Perawang Ini Diduga Melakukan Penipuan, Korban Alami Kerugian Puluhan Juta Rupiah Sentuhan Kemanusiaan: Polsek Tualang Bantu Warga Lumpuh Sejak Lahir di Kampung Pinang Sebatang Timur Dandim 0322/Siak Hadiri Penutupan Turnamen Sepak Bola U-40 dan Laga Eksibisi DPRD vs Forkopimda Siak Berlangsung Meriah Polsek Tualang Amankan Ibadah Kenaikan Isa Al-Masih di Sejumlah Gereja

Nasional · 27 Sep 2024 07:47 WIB ·

Transparansi Proof of Reserve: Industri Kripto Indonesia Diharapkan Dapat Lebih Terbuka dan Transparan


 Transparansi Proof of Reserve: Industri Kripto Indonesia Diharapkan Dapat Lebih Terbuka dan Transparan Perbesar

Jakarta, 26 September 2024 – Dengan
lebih dari 6,8 juta pengguna, INDODAX saat ini
tercatat memiliki cadangan aset kripto senilai Rp11,5 triliun, termasuk di dalamnya 4.806,34
Bitcoin senilai Rp4,288 triliun, 36.915,47 Ethereum senilai Rp1,334 triliun, serta berbagai
aset kripto lainnya senilai sekitar Rp5,907 triliun.

Meskipun mengalami kerugian sekitar Rp300 miliar akibat serangan siber, CEO INDODAX,
Oscar Darmawan menegaskan bahwa dampak finansial tersebut hanya sekitar 3% dari total
cadangan aset kripto INDODAX.

Komitmen INDODAX terhadap transparansi
dan keterbukaan dinilai menjadi salah satu faktor kunci yang membantu pemulihan kepercayaan
pengguna.

“Transparansi merupakan pondasi penting dalam membangun dan menjaga kepercayaan
publik. Dengan publikasi Proof of Reserve, kami memberikan kepastian kepada para
pengguna bahwa mereka dapat memantau keamanan aset mereka kapan pun. Ini adalah
wujud nyata tanggung jawab kami kepada para member,” ujar Oscar.

Selain itu, paska insiden peretasan, INDODAX berhasil memulihkan kepercayaan pengguna
dengan total volume transaksi yang terus meningkat hingga lebih dari Rp2,3 trilliun selama
periode 14-25 September 2024, menunjukan tingkat kerpercayaan masyarakat terhadap
platform INDODAX masih tinggi paska insiden.
Oscar juga menambahkan bahwa selama dua tahun terakhir, INDODAX telah berupaya
mengajak exchange kripto lainnya untuk mengadopsi langkah serupa.

“Kami telah mendorong industri kripto di Indonesia untuk lebih terbuka dan transparan. Meskipun hingga saat ini belum ada yang mengikuti, kami percaya bahwa transparansi
akan menjadi faktor penting dalam menciptakan ekosistem kripto yang aman dan terpercaya di masa mendatang,” jelasnya.

Angga Andinata, seorang analis kripto dan edukator Crypto & Web 3, turut memberikan
apresiasi terhadap langkah yang diambil oleh INDODAX. “Proof of Reserve yang diterapkan
oleh INDODAX tidak hanya dalam bentuk laporan, tetapi juga terintegrasi secara
real-time, yang memungkinkan publik untuk memverifikasi data cadangan secara langsung. Langkah ini menjadi contoh yang patut diikuti oleh bursa kripto lainnya di Indonesia,” ungkapnya.

Sedangkan dalam konteks regulasi yang akan datang, Angga juga menyoroti bahwa Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) nantinya berencana untuk mengawasi lebih ketat aset kripto di
Indonesia, dimana cadangan aset kripto akan disimpan oleh perusahaan kustodian.

“Saya berharap nantinya perusahaan kustodian juga dapat mempublikasikan cadangan mereka
secara transparan untuk menjaga kepercayaan pengguna,” tambah Angga.

Oscar Darmawan menegaskan bahwa transparansi bukan hanya sekedar mengikuti regulasi, tetapi juga mencerminkan integritas
dan tanggung jawab perusahaan kepada pengguna.

“Banyak bursa lain yang memilih untuk tidak memberikan akses terbuka terkait cadangan
mereka. Namun, kami di INDODAX berani
untuk terbuka karena kami percaya bahwa
kepercayaan pengguna adalah yang paling
utama. Ini adalah komitmen kami untuk
memimpin industri dengan cara yang benar,” tutur Oscar.

Dengan adanya langkah transparansi ini, INDODAX berharap dapat menetapkan
standar baru di industri kripto Indonesia
maupun global. “Kami berharap lebih
banyak bursa yang mengikuti jejak kami
untuk menciptakan ekosistem kripto
yang lebih aman, transparan,
dan terpercaya,” tutup Oscar.
*

Tentang INDODAX
INDODAX merupakan perusahaan
crypto exchange yang didirikan oleh
dua pegiat kripto dan blockchain Tanah Air,
Oscar Darmawan dan William Sutanto.
Berdiri resmi sejak 15
Februari 2014 dan sudah
melayani lebih dari 6,8 juta member,
INDODAX memperdagangkan
aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan memiliki lebih dari 350 aset
kripto dari seluruh dunia yang bisa diperjualbelikan dengan pergerakan
harga selama 24 jam.
Sebagai crypto exchange
pertama di Indonesia, INDODAX juga telah mendapatkan perizinan
dari Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). INDODAX menjadi perusahaan crypto exchange
pertama di Indonesia yang mendapatkan
dua sertifikasi internasional sekaligus
pada 2019, yaitu 9001: 2015, 27001:2013
dan pada Juli 2021 kembali
mendapatkan satu sertifikat ISO yaitu ISO 27017:2015.
Sejak berdiri sepuluh tahun lalu,
INDODAX selalu berfokus kepada pelayanan
dan terus aktifmemberikan edukasi.
Lewat kanal edukasi gratisnya, INDODAX Academy, investor kripto
bisa mempelajari seluk beluk kripto dan blockchain.

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Harga Bitcoin Turun dari Puncaknya, Investor Diimbau Tetap Tenang

31 Mei 2025 - 10:30 WIB

Bitcoin Pizza Day 2025: Bitcoin Cetak All Time High, Pajak dan Regulasi Jadi Sorotan

27 Mei 2025 - 03:01 WIB

Dandim 0322/Siak Sambut Kunjungan Tim Survei Ketahanan Pangan dari Srenad

21 Mei 2025 - 09:41 WIB

Harga Bitcoin Sentuh USD105.000, Sentimen Positif Dorong Lonjakan Nilai

15 Mei 2025 - 10:22 WIB

Kripto Sumbang Rp1,2 T, Bukti Kuat Ekonomi Digital

13 Mei 2025 - 05:55 WIB

Amunisi Kedaluwarsa Meledak, 13 Nyawa Melayang

13 Mei 2025 - 05:46 WIB

Trending di Nasional