Menu

Mode Gelap
Kasus Razman vs Hotman Paris : Jangan Salah Kaprah dengan No Viral no Justice Laskar Melayu RMB-LHMR Perawang-Kab.Siak gelar silaturahmi sekaligus santunan anak yatim jelang Ramadhan Pengurus dan Jemaah Masjid Al-Iklas Perawang barat gelar Isra’ mijrad sekaligus silaturahmi Sambut Ramadhan 1446H Prabowo Pekikkan “Hidup Jokowi” di HUT ke-17 Gerindra Penyebab Kekerasan terhadap Anak: Masalah Ekonomi Keluarga

Hukrim · 24 Agu 2024 10:30 WIB ·

Advokat Senior, Armilis Ramaini, S.H., Sebut Polisi Brutal & Pimpinan DPRD Riau tidak Bertanggung Jawab


 Advokat Senior, Armilis Ramaini, S.H., Sebut Polisi Brutal & Pimpinan DPRD Riau tidak Bertanggung Jawab Perbesar

PEKANBARU: Advokat Senior, Armilis Ramaini, S.H., menyatakan keprihatinannya atas aksi unjuk rasa ribuan demonstran menolak Revisi UU Pilkada oleh Badan Legislasi DPR RI, di depan Gedung DPRD Riau Jumat petang (23/8/2024) yang berlangsung rusuh.

“Polisi bertindak tidak manusiawi. Memberlakukan mahasiswa secara brutal,” katanya.

Armilis bersama beberapa orang Dosen Senior dari berbagai perguruan tinggi, yang ikut hadir dalam peristiwa itu, sangat menyayangkan sikap Pimpinan DPRD Riau serta anggotanya, yang menghilang saat ditemui rakyat.

“Andai Ketua DPRD Riau, mau menemui massa, kerusuhan bisa dihindari,” kata Armilis. “Padahal, mereka dipilih dan digaji rakyat untuk duduk di situ. Saat rakyat datang menemui mereka, mereka justru kabur. Ini ‘ kan aneh?!” tambahnya.

Seperti diminta mahasiswa saat demo, agar Ketua DPRD Riau Yulisman turun menjumpai massa dan berdialog dengan mahasiswa di depan gerbang DPRD Riau.

Namun Ketua DPRD Riau dari Golkar itu tak hadir. Yang muncul anggota DPRD Riau dari F PDI Perjuangan Robin Hutagalung. Robin sempat naik di atas mobil demonstran dan mengelu-elukan tangannya.

Merasa tak puas, massa minta Robin Hutagalung turun dari mobil mahasiswa. Setelah itu massa merangsek akan masuk ke dalam halaman DPRD Riau namun dipukul mundur pasukan Dalmas.

Mahasiswa mulai melempari botol air mineral dan sejumlah benda. Bahkan beberapa dari mereka berusaha mendobrak gerbang pagar gedung wakil rakyat hingga tumbang. Ratusan aparat yang bersiaga tak tinggal diam. Merangsek maju dan berusaha mencegah langkah pendemo.

“Bentrok tak terelakan. Dari benturan fisik tersebut dilaporkan ada seorang aparat kepolisian menderita luka. Sementara dari pihak pendemo, setidaknya ada tiga yang tumbang lalu digotong kawannya menjauh dari kerumunan untuk mendapat perawatan,” ujar sumber di lokasi.

“Nah, pada saat itu, ada perintah menyerang dari pihak polisi,” kata Armilis. “Saat itu, terlihat tindakan brutal dari polisi yang benar-benar tidak manusiawi,” katanya.

Mobil water Canon akhirnya menyalak menembakkan senjata air ke massa demonstran.

Sampai pukul 17.30 WIB tadi massa masih berkumpul di depan pintu gerbang DPRD Riau.

Karena Ketua DPRD Yulisman tak keluar dari DPRD Riau, yang berdialog dengan massa akhirnya Wakil Ketua DPRD Riau Hardyanto.

“Dari peristiwa kerusuhan ini, setidaknya kita mencatat dua hal penting: Kesatu, Pimpinan dan Anggota DPRD Riau yang tidak bertanggung jawab dengan tugasnya selaku wakil rakyat. Semua pengecut!” kata Armilis.

“Kedua, tindakan polisi yang tidak persuasif. Malah polisi bertindak brutal dan tidak manusiawi kepada mahasiswa. Polisi melarang rakyat menemui wakilnya di DPRD Riau. Ada apa?!” Armilis bertanya.

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Kasus Razman vs Hotman Paris : Jangan Salah Kaprah dengan No Viral no Justice

16 Februari 2025 - 15:15 WIB

Prabowo Pekikkan “Hidup Jokowi” di HUT ke-17 Gerindra

16 Februari 2025 - 03:22 WIB

Penyebab Kekerasan terhadap Anak: Masalah Ekonomi Keluarga

15 Februari 2025 - 16:33 WIB

Manggala Agni Daops Pontianak Lakukan Pemadaman Kebakaran Lahan

15 Februari 2025 - 10:08 WIB

Cekcok Gara-Gara Serobot Antrean BBM Kondektur Bus Ditusuk

14 Februari 2025 - 09:50 WIB

Union Chain Meluncurkan ZK Chain, Menghubungkan Bursa Kripto Teregulasi dan Platform Tokenisasi Aset di Asia Tenggara

14 Februari 2025 - 09:23 WIB

Trending di Nasional