Menu

Mode Gelap
Anggota DPRD Siak Haposan Sinaga sampaikan Aspirasi untuk Masyarakat saat Kunjungan Kerja ke PT.IKPP Parah!!! Pasutri di Perawang Ini Diduga Melakukan Penipuan, Korban Alami Kerugian Puluhan Juta Rupiah Sentuhan Kemanusiaan: Polsek Tualang Bantu Warga Lumpuh Sejak Lahir di Kampung Pinang Sebatang Timur Dandim 0322/Siak Hadiri Penutupan Turnamen Sepak Bola U-40 dan Laga Eksibisi DPRD vs Forkopimda Siak Berlangsung Meriah Polsek Tualang Amankan Ibadah Kenaikan Isa Al-Masih di Sejumlah Gereja

Hukrim · 19 Jan 2024 13:09 WIB ·

Ini Komentar Tim Siber Polri, Soal Film “13 Bom di Jakarta”


 Ini Komentar Tim Siber Polri, Soal Film “13 Bom di Jakarta” Perbesar

JAKARTA – Film 13 Bom di Jakarta merupakan film action yang saat ini sedang tayang di bioskop. Film ini berdasarkan kisah nyata yang terinspirasi dari kasus terorisme yang melibatkan crypto exchanges Indodax pada tahun 2015. Beberapa Tim Siber Polri pun menanggapi bagaimana pesan dari film ini, setelah menonton di bioskop.

Kompol Hariman, Penyidik Dittipidsiber Bareskrim mengomentari, film tersebut dikemas dengan baik sebagai edukasi dan memperkenalkan apa itu Bitcoin, apa kripto.

“Sebenarnya, saya bukan pengamat film. Tapi, filmnya seru dan tidak gampang ditebak. Bagus banget untuk edukasi masyarakat,” katanya, Kamis (18 Januari 2024).

Dia menceritakan bagaimana Indodax selaku exchanges membantu penyidik dalam memberikan data pelaku, seperti memberikan IP Address dan lain-lain. Dengan adanya film tersebut, dia berharap agar exchanges lain dapat mempermudah pihak kepolisian dalam mengusut kejahatan kripto.

“Selama Ini, ini yang dilakukan oleh Indodax. Kita berharap exchanges lain dapat membantu kita dalam memberantas dan menangani kasus kejahatan kripto,” jelasnya.

Kompol Grawas Sugianto, Kanit 5 Subdit Siber Polda Metro Jaya juga mengomentari, film ini memang baik untuk mengedukasi masyarakat tentang kejahatan yang menggunakan aset kripto. Apalagi kripto saat ini sedang booming dan menjadi salah satu investasi yang menarik.

“Saya kenal Pak Oscar (CEO Indodax) semenjak harga Bitcoin Rp3 juta. Sekarang, harganya Rp600 juta. Semakin booming, semakin mahal dan semakin sering digunakan, sehingga menimbulkan tindak kejahatan yang lain,” katanya.

Salah satunya adalah investasi bodong yang menggunakan aset kripto. Dia berharap, agar masyarakat sudah memahami dengan bijaksana dalam menggunakan aset kripto. “Think before click! Itu yang selalu kami sampaikan. Supaya tidak menjadi korban kejahatan investasi bodong,” sambungnya.

Senada, Kepala Unit 4 Subdirektorat 4 Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kompol Seto Handoko Putra mengemukakan, film “13 Bom di Jakarta” memberikan pengenalan tentang kripto dan blokchain lebih luas kepada masyarakat.

“Filmnya keren ya, banyak action, total action, sangat informatif mengenai apa itu Indodax, apa itu bitcoin, pengenalan juga buat masyarakat luas, cocoklah buat ditonton,” katanya

Seto juga menjelaskan, kasus penggunaan bitcoin untuk mendukung tindakan terorisme memang belum ada. Tapi, pencucian uang ke bitcoin sudah ada. “Kalau untuk pencucian uang kita ada pengaduan, tapi terkait untuk bitcoin kami selalu bekerja sama juga dengan Indodax dan teman-teman, kebetulan hubungan cukup baik,” katanya.

Kepolisian membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin melaporkan terkait pencucian uang ataupun bitcoin. Seto juga menambahkan Subdirektorat (Subdit) Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya selalu memberikan imbauan terkait antisipasi bahaya “phising”, “malware”, maupun “ransomware”.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Parah!!! Pasutri di Perawang Ini Diduga Melakukan Penipuan, Korban Alami Kerugian Puluhan Juta Rupiah

8 Juni 2025 - 07:30 WIB

Setelah PN Bangkinang Menangkan PTPN dan Meminta Petani Bayar Dana Talangan Rp140 M:

30 Mei 2025 - 13:23 WIB

Pengadilan Menangkan PTPN, Kuasa Hukum KOPPSA-M Nyatakan Banding

29 Mei 2025 - 13:05 WIB

Dandim 0322/Siak Sambut Kunjungan Tim Survei Ketahanan Pangan dari Srenad

21 Mei 2025 - 09:41 WIB

Pers Riau, Mesti Menelusuri Laporan Kasus Korupsi yang Mandeg di KPK, Kejaksaan dan Kepolisian

21 Mei 2025 - 07:38 WIB

Dugaan Skandal dibalik Lahan RSDC melibatkan sejumlah Oknum Polisi Pekanbaru

16 Mei 2025 - 00:31 WIB

Trending di Hukrim