Menu

Mode Gelap
Pak Wahyudi dan PJC: Tempat Kata Menemukan Maknanya Dugaan Skandal dibalik Lahan RSDC melibatkan sejumlah Oknum Polisi Pekanbaru Ustaz Cabul Bekasi Buron, Korbannya Ibu Rumah Tangga! Bupati Sujiwo Lepas 317 Calon Haji Kubu Raya Duet Maut..!!! Kapolda Riau dan Wakapolda Riau Menjaga Tuah Melindungi Marwah, Dapat Apresiasi Dari Ketua Umum ALIANSI PEJUANG TANAH MELAYU RIAU

Pendidikan · 18 Mei 2025 13:19 WIB ·

Pak Wahyudi dan PJC: Tempat Kata Menemukan Maknanya


 Pak Wahyudi dan PJC: Tempat Kata Menemukan Maknanya Perbesar

Oleh: Baihaqi

KABUPATEN SERANG – Saya merasa sangat bersyukur telah dipertemukan dengan seorang guru sekaligus pembimbing yang luar biasa dalam dunia jurnalistik, yaitu Bapak Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., MT.BNSP., C.PCT.

Perjumpaan ini tentu bukan kebetulan semata, melainkan bagian dari kehendak Allah SWT yang membuka jalan bagi saya untuk menimba ilmu, memahami, dan mengenal lebih dalam seluk-beluk dunia jurnalistik.

Kesempatan emas untuk belajar langsung di bawah bimbingan beliau di Lembaga Pendidikan Wartawan Pekanbaru Journalist Center (PJC) menjadi pengalaman yang tak ternilai.

Dari pembelajaran ini, saya memperoleh wawasan baru yang tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membentuk sudut pandang saya terhadap profesi jurnalistik.

Harapan saya, ilmu yang saya dapatkan dari beliau dapat menjadi bekal berharga untuk meniti karier sebagai jurnalis profesional dan berintegritas.

Proses pembelajaran dimulai dari pengenalan materi dasar tentang jurnalistik yang disampaikan secara sistematis dan menarik. Tak hanya itu, Pak Wahyudi juga banyak membagikan kisah serta pengalaman pribadinya selama bertahun-tahun berkecimpung di dunia pers.

Cerita-cerita beliau, baik yang menyentuh, menegangkan, maupun penuh tantangan, memberikan gambaran nyata tentang dinamika kerja jurnalistik di lapangan serta membakar semangat saya sebagai peserta didik.

Materi yang diajarkan meliputi teori dasar jurnalistik, strategi menembus narasumber, teknik wawancara, penulisan berita, hingga pemahaman mendalam terhadap Kode Etik Jurnalistik Indonesia.

Dari pemaparan tersebut, saya menyadari bahwa jurnalis bukan sekadar pembawa berita, tetapi juga penjaga moral yang memikul tanggung jawab besar terhadap kebenaran, keadilan, dan integritas dalam menyampaikan informasi.

Salah satu pengalaman paling berkesan adalah ketika saya mendapat tugas peliputan langsung di lapangan. Penugasan ini tidak hanya melatih kemampuan teknis dalam menulis dan menyusun berita, tetapi juga menguji mental dan ketangguhan saya sebagai jurnalis.

Berhadapan dengan narasumber, menghadapi penolakan, dan mengelola waktu dengan efisien menjadi bagian dari tantangan nyata di dunia jurnalistik.

Dari peliputan tersebut, saya belajar bahwa menjadi wartawan harus siap menghadapi berbagai situasi di lapangan, termasuk tekanan dan ketidakpastian.

Kemampuan beradaptasi, berpikir cepat, dan bersikap profesional menjadi kunci utama dalam menjalankan tugas jurnalistik dengan baik. Semua itu saya pelajari melalui bimbingan langsung dari instruktur yang berpengalaman.

Setelah melakukan peliputan, saya menyusun hasil wawancara dengan cermat dan teliti, memastikan bahwa semua informasi penting tidak terlewat.

Dalam proses ini, arahan dari Pak Wahyudi sangat membantu. Beliau selalu memberikan masukan yang membangun, baik dalam hal isi berita, struktur penulisan, maupun pemilihan diksi yang tepat dan objektif.

Selain itu, suasana pembelajaran yang dibangun di PJC sangat kondusif dan mendorong keterlibatan aktif. Diskusi interaktif, studi kasus, hingga simulasi penulisan berita menjadi bagian dari metode yang diterapkan.

Saya tidak hanya diajak memahami teori, tetapi juga ditantang untuk berpikir kritis serta menyampaikan laporan secara akurat dan berimbang.

Melalui proses tersebut, saya semakin menghargai peran wartawan dalam kehidupan bermasyarakat. Profesi ini bukan sekadar pekerjaan mencari berita, melainkan pengabdian nyata sebagai penghubung informasi antara masyarakat dan pemangku kebijakan.

Jika dijalankan dengan kejujuran dan dedikasi, profesi jurnalis mampu memberikan dampak sosial yang luas dan positif bagi publik.

Saya pun menyadari bahwa wartawan yang sukses tidak terlahir begitu saja, melainkan dibentuk melalui proses panjang dan bimbingan yang tepat.

Peran Pak Wahyudi sebagai pembimbing sangat besar dalam membentuk karakter dan integritas saya sebagai jurnalis. Beliau bukan hanya seorang pengajar, tetapi juga panutan dalam menjalankan etika dan tanggung jawab jurnalistik.

Akhirnya, dengan penuh rasa syukur, saya dinyatakan lulus dengan nilai yang memuaskan. Capaian ini merupakan hasil dari kerja keras, ketekunan, serta bimbingan dari instruktur yang sabar dan berdedikasi.

Saya percaya, pengalaman belajar di PJC akan menjadi fondasi kuat untuk melangkah ke dunia jurnalistik yang sesungguhnya. Semoga kelak saya dapat mengikuti jejak beliau sebagai jurnalis yang profesional dan bermartabat.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Hardiknas 2025: Antara Janji Pendidikan Merata dan Realita Lapangan

1 Mei 2025 - 17:38 WIB

PDIP Tegaskan Instruksi Megawati: Kepala Daerah Fokus Layani Rakyat, Bukan Dilarang Hadiri Retret

25 Februari 2025 - 15:35 WIB

Terbongkar, Grup WA LGBT Libatkan Siswa SMP Pontianak

22 Februari 2025 - 19:16 WIB

Penyebab Kekerasan terhadap Anak: Masalah Ekonomi Keluarga

15 Februari 2025 - 16:33 WIB

Tragedi Pantai Drini: Benarkah Korban Terseret Rip Current?

31 Januari 2025 - 00:51 WIB

BGN Pertimbangkan Serangga dan Ulat Sagu sebagai Menu Bergizi Gratis

29 Januari 2025 - 14:07 WIB

Trending di Nasional